Sabtu, 07 Desember 2013

Sabar Sebagai Senjata Menghadapi Kehidupan

Manusia selalu mengalami pasang surut dalam hidupnya, suka dan duka selalu datang silih berganti, perbedaannya ada orang yang sabar menerimanya dan ada orang yang mengeluh, ada yang syukur dan ada yang kufur. Roda kehidupan selalu berjalan, tidak akan selamanya kita akan menemui jalan yang lurus dan mulus, suatu saat pasti akan menemui jalan yang bengkok dan licin serta terjal, bila menghadapi yang demikian dibutuhkan kesabaran, bila menemukan kelapangan berupa badan yang sehat, rizqi lancar, keluarga tentram dan bahagia, maka wajib untuk memperbanyak syukur kepada Allah. Saat ini dalam lingkungan masyarakat kita lebih banyak orang yang gampang mengeluh daripada orang yang sabar, lebih banyak orang yang kufur daripada orang yang syukur, ini ditandai dengan semakin sulitnya mencari masjid yang makmur majlis ta’limnya, laksana mencari sebutir berlian di tengah gurun pasir yang luas, masjid-masjid saat ini kalah makmur dibandingkan dengan perempatan jalan yang dimakmurkan oleh budaya cangkruk'an.

Manusia dilahirkan dalam kondisi yang berbeda-beda, kita tidak berhak memaksa orang lain untuk menjadi sama dengan kita, namun semua sama sebagai ciptaan Allah, makanya kalau kita menjumpai orang yang kurang sempurna dalam tampilan fisiknya kita jangan lantas memperolok-oloknya, karna sama saja kita memperolok sang penciptanya. didalam keberbedaan dan keragaman tersebut terdapat tanda-tanda keagungan dan kebesaran allah, swt. Islam mengajarkan bila kita menemukan kenikmatan dan kelapangan kita harus bersyukur, sebaliknya bila kita menemukan kesempitan dan kesusahan kita harus banyak bersabar.

Al-hujjatul Islam Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali berkata “ syukur mengandung dua makna yaitu; syukur berarti menyadari secara sungguh-sungguh besarnya nikmat Allah yang diberikan kepada kita, kedua syukur dalam arti menggunakan semua nikmat sesuai dengan maksud pemberinya, yaitu sebagai sarana pengabdian kita kepada Dia sang pemberi nikmat”. Bila kita memiliki kesadaran ini maka kita akan terlepas dari sifat sombong, pongah dan lupa diri karna menyadari bahwa segala apa yang ada pada diri kita hanyalah sebagai titipan semata yang suatu saat pasti akan diambil oleh sang pemiliknya. Bila kita mampu melaksanakan syukur dalam pengertian dua makna ini maka bukan hanya nikmat kita yang akan ditambah oleh allah tapi juga akan membawa kesejahteraan dalam lingkungan sosial kita karna kita mau berbagi terhadap sesama.

Dalam surat Ali Imron : 200 Allah menegaskan bahwa tingkatan kesbaran ada tiga,
yaitu;
  1. Ishbiruu, sabar dalam arti siap mental dalam menghadapi kesulitan, karna kehidupan pasti akan mengalami pasang surut. Bagi orang yang selalu mengalami kesulitan saya sarankan untuk memperbanyak membaca istighfar.
Dalam kehidupan berumah tangga kita sering menemui kesulitan, terkadang rizqi lancar, istri taat, anak yang jadi ganjalan, tingkahnya selalu makan hati, sulit dinasihati maka bila kita mempunyai anak yg seperti ini selain menasihati dan memberikan contoh yang baik lewat prilaku kita, kita juga harus mau nirakati memohonkan kepada Allah agar hati anak kita yang bebal ini dibuka oleh Allah, sebab semua hati itu ada dalam genggaman Allah, bila Allah berkenan membuka hati anak kita, maka sepersekian detik anak yang awalnya bebal sulit dinasihati akan berubah 180 ͦ menjadi anak yang patuh dan menjadi permata hati. kenapa orang tua harus memintakan jalan petunjuk bagi anaknya, karna do’a orang tua terhadap anaknya ibarat do’anya Nabi kepada umatnya jadi pasti akan dikabulkan oleh Allah. Ikhtiyar dan do’a merupakan jalan tol untuk menuju nsukses, orang yang mau berikhtiyar dan berdo’a diberi bonus 95% persen akan berhasil, orang yang berhasil yang hanya mengandalkan keberuntungan hanya 5%, angka ini bukan sebuah rumus matematik bukan pula sebuah statistik tapi merupakan rumus agar kita mampu mensinergikan antara usaha dan do’a
  1.  Shoobiru, sabar dalam arti ulet dan tahan banting dalam usaha mencari jalan keluar dalam setiap masalah serta tidak mudah putus asa. Orang-orang besar yang berhasil hanya sekitar 10-15% yang diantarkan oleh kecerdasan dan yang selebihnya diantarkan oleh keuletan dalam mencari solusi dalam setiap masalah dan tidak mudah berputus asa dalam berusaha, karna tidak ada satu derajat kemuliaanpun yang tidak disertai cobaan dan ujian
  1. Roobithuu, sabar dalam arti waspada dalam menghadapi segala kemungkinann, karna rumus dunia itu serba mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar